Minggu, 15 Desember 2013

Social Entrepreneurship Highlight



Fitri Ismail
#Kewirausahaan adalah sebuah mindset dan method. Keduanya dapat berdiri sendiri maupun bersamaan. Mindset (pola pikir) yang kita ciptakan dalam memaknai sebuah nilai dalam pemikiran kita.  Mindset yang berada antara stimulus dan respon. Yang inilah kemudian membedakan individu dengan individu lainnya.  Pola pikir seorang wirausaha punya tujuan atau pikiran yang positif berbeda dengan orang yang tidak bermindset wirausaha.  Secara sederhana dapat dilihat dari kata-kata yang diucapkan atau pembicaraannya. Method adalah alat yang digunakan dalam membangun wirausaha dengan berpeluang mendapatkan profit sekaligus memiliki sedikit peluang untuk bangkrut.
Menurut Neal Thornberry Pola Pikir Wirausaha melibatkan 10 kualitas (dalam Hery Wibowo.2011:5)
1.Memiliki Locus Of Control
Menggambarkan bagaimana seseorang berpikir tentang kendali hidupnya.  Seseorang yang berpikir bahwa ada kendali eksternal, mereka merasa bahwa factor-faktor dirinya, lingkungan sosial dan fisik misalnya.  Sehingga dia punya sedikit kendali atas dirinya.
2. memiliki toleransi untuk ambiguitas
Yaitu, orang yang berani tampil berbeda. Mereka berkeyakinan, menurut orang lain impossible tapi bagi seorang wirausaha semuanya possible.  Contoh: penciptaan robot, robot tidak bisa melakukan apa yang dilakukan manusia, namun pada kenyataan robot dizaman sekarang bisa melakukan aktivitas yang sama dengan aktivitas manusia.
3.Kesedian untuk mengaji  orang yang lebih cerdas darinya
Wirausaha, sadar dan kenal akan kelebihan dan kekurangan akan dirinya.  Sehingga untuk melengkai kekurangannya, dia membutuhkan orang yang ahli dalam menutup kekurangannya.  Misalnya: mahasiswa kesejahteraan sosial melaksanakan program HGTC (Hima Goes To Country) dalam assessment ternyata desa yang diasessment mengalami permasalahan dalam bidang pertanian.  Maka Mahasiswa Kesejahteraan sosial yang sejatinya akan menjadi ahli pekerja sosial mengajak kerja sama dengan mahasiswa pertanian, untuk mengisi 1 sesi dalam acara HGTC demi kelancaran jalannya program HGTCnya.
4. Konsistensi untuk selalu beraktivitas, membangun dan mengubah berbagai hal.
Seorang wirausahan harus selalu kreatif dalam mengelola dan mengembangkan usahanya.  Hal ini berfungsi sebagai salah satu bentuk pertahanan langganan atau konsumen agar tetap bertahan dengan usaha yang kita sajikan.  Hal ini salah satu penyebab bangkrutnya sebuah usaha.  Akan tetapi bagi seorang wirausaha yang kreatif, maka hal ini menjadi peluang untuk terus bertahan, dalam persaingannya dengan para wirausaha lainnya.
5. Dorongan yang kuat untuk peluang dan kesempatan
Seorang wirausaha mapu menangkap peluang dan kesempatan.  Punya mata yang jeli, disaat orang lain belum melihat kesempatan dan peluang tersebut, namun dia sudah punya peluang dan kesempatan tersebut.
6. Rasa urgenitas yang tinggi
Yaitu, selalu diadakannya inovasi-inovasi.  Agar tidak kehilangan kepercayaan dari konsumennya.
7. perseverance
Bagi wirausaha yang sejati, ketika mereka memiliki sebuah ide, maka ide-ide tersebut dikembang dan terus dikelola dilakukannya maintenance( pemiliharaan) terhadap ide-ide tersebut.  Kemudian terus diaplikasikan.  Karena ketika ide itu ada namun tidak direalisasikan maka hal ini tidak akan berdampak apa-apa. Seperti ide koperasi untuk Indonesia keluar dari masalah sosial.  jika ide ini hanya saran belaka tanpa ada siapa pun yang merealisasikannya.  Maka cita-cita mewujudkan Indonesia keluar dari masalah sosial hanya harapan belaka.
8. Resilience (ketahanan)
Disinilah masa pengujian, ketika dating badai memporak-porandakan bangunan tempatnya beridiri akankah, bangunan itu bisa ada kembali, itu tergantung bagaimana seseorang berusaha membangun kekuatannya kembali.  Seperti itulah ketahanannya seorang wirausaha, jika dia mampu untuk bertahan, dia akan membangun kembali bangunannya. 
9. Optimis
Bagi seorang usaha perlu sekali untuk memiliki jiwa dan pemikiran yang optimis.  Mereka yakin akan apa yang dilakukannya.
10. Rasa Humor tentang diri sendiri
Dia mampu menguji dan mengkritik diri sendiri yang kemudian ini menjadi semangat dia dalam berkreativitas.
#Karakter Wirausaha menurut Schumpeter (dalam Hery Wibowo. 2011:17)
1.      Dinamis                                   4. Active, enegic
2.      Breaks out of equilibrium       5. Leader
3.      Does what is new                    6. Put together new combination
Wirausaha merujuk pada sifat,watak dan ciri-ciri yang melekat pada seseorang yang mempunyai kemampuan keras untuk mewujudkan gagasan inovatif ke dalam dunia usaha yang nyata dan dapat mengembangkannya dengan tangguh. (Peter F. Drucker: dalam Hery Wibowo.2011:24)   seorang wirausaha berpikir ketika persiapan bertemu dengan kesempatan disitulah keberuntungan akan datang.
#Peran Penting Entrepreneurship
Pentingya peran entrepreneurship ditandai dengan adanya perkembangan teknologi pada saat ini, Handphone misalnya, diciptakan oleh para entrepreneurship yang selalu melakukan inovasi-inovasi untuk membantu atau mempermudah aktivitas manusia sehari-hari dalam menjalin hubungan dalam jarak.  Sehingga pada saat ini HP menjadi bagian dari kebutuhan primer dalam kehidupan manusia.  Tidak terbayangkan, jika masih seperti dulu hanya menggunakan telegram, tentu manusia tidak selancar saat sudah ada hp melakukan aktivitasnya.
#Jenis Wirausaha
a.      Business Entrepreneur
b.      Government Entrepreneur
c.       Social Entrepreneur
d.      Academic Entrepreneur
Walaupun banyak jenis wirausaha, namun dalam tulisan ini, kita akan memperkuat kajian dalam social entrepreneur.
#Social Entrepreneur/ Social Entreprise
Gerakan kewirausahaan sosial adalah sebuah proses yang dilakukan oleh warga negara dengan membangun atau mentransformasi institusi untuk meningkatkan solusi pada permasalahan sosial, seperti kemiskinan, penyakit, kesulitan baca tulis, kerusakan lingkungan, pelanggaran hak asasi dan korupsi, dalam rangka membangun kehidupan yang lebih baik bagi semua (Bornstein & Susan, 2010). Atau oleh ahli lain, dikatakan bahwa kewirausahaan sosial adalah sebuah proses yang melibatkan aplikasi inovatif dan kombinasi sumber-sumber untuk memperbesar kesempatan dalam rangka mengkatalisasi perubahan sosial dan atau menyelesaikan masalah sosial (Mair & Marty, 2006p37 dalam London, 2010:8).
Gerakan ini sudah lebih mandiri, dengan keyakinan bahwa usaha dengan tujuan manfaat sosial dapat digabung dengan pemanfaatan pasar dalam kerangka bisnis. Artinya, aktivitas bisnis dilakukan untuk menunjang aktivitas yang bertujuan sosial. Inilah menurut penulis, salah satu harapan akan terselesaikannya berbagai masalah sosial yang belum tersentuh pemerintah dan terpenuhinya kebutuhan masyarakat yang belum dapat diejawantahkan oleh pemegang kekuasaan.
Gerakan kewirausahaan sosial bisa dilakukan dengan 2 cara; yaitu apakah dilakukan dengan langkah non profit kemudian menuju profit atau profit kemudian menyalurkan untuk kebermanfaatan sosial.  sehingga tidak tertutup kemungkinan bahwa semua orang bisa melakukan gerakan ini.  Karena yang menjadi akar dari gerakan ini adalah semangat dan ambisiutas untuk memberikan manfaat secara sosial.  Karena diharapkan dari gerakan kewirausahaan sosial ini, akan membantu setidaknya ketika kita berbicara masalah ekonomi di Indonesia.  Mungkin saat ini, gerakan ini belum terlalu familiar dikalangan manusia Indonesia tapi saya yakin, tidak lama lagi sekitar lebih kurang 5 tahun gerakan ini akan exis.  Mengalahkan jenis wirausaha lainnya.  Seperti yang dijelaskan dalam beberapa teori sosiologi, teori siklus.  Jika kita lihat kembali, sebenarnya mungkin gerakan-gerakan ini sudah terjadi jauh sebelum peradaban manusia saat ini, karena seperti yang terjelaskan dalam kitab suci Al-quran, bahwa manusia yang mulia itu adalah manusia yang memberikan manfaat bagi manusia lainnya.
Kehidupan kita saat ini, memerlukan orang-orang yang tulus dan bersungguh-sungguh dalam membantu pemerintah menangani masalah sosial yang terkadang sifatnya membudaya dikalangan manusia Indonesia.  Perlu kiranya kita sebagai pekerja sosial sebagai profesi yang memberdayakan manusia (empowerment) untuk mengembangkan dan mensosialisasikan gerakan kewirausahaan sosial ini kepada masyarakat luas, untuk salah satu bentuk upaya pengembalian fungsi individu atau masyarakat, hingga masyarakat Indonesia dapat berdaya dengan potensi-potensi yang mereka miliki. Karena sebenarnya jika dikaji lagi bahwa manusia punya potensi unlimited atas, artinya manusia mempunyai potensi-potensi yang luar biasa untuk merubah dan membentuk kehidupannya sendiri. Namun, kadang kala manusia sering kebingungan dalam hal itu, nah inilah dia gerakan kewirausahaan sosial didasari oleh misi sosial, berusaha untuk memberdayakan manusia untuk mencapai pemanfaatan potensi yang mereka miliki.

Sumber Tulisan:
Hery Wibowo. 2011. Kewirausahaan Suatu Pengantar. Widya Padjajaran: Bandung
Hery Wibowo. Minggu 8 Desember 2013. New Hope Social Entrepreneurship dalam http://innovation-thinking.blogspot.com/search?updated-max=2013-12-05T16:44:00-08:00&max-results=5 (diakses pada 12 Desember 2013)

1 komentar:

  1. tulisan yang sangat baik... mari perbanyak tulisan-tulisan seperti ini untuk membangun generasi wirausaha sosial muda

    BalasHapus