Selasa, 03 Desember 2013

Depression and Suicide

Akhir-akhir ini masalah sosial makin merajalela di Indonesia. Berbagai macam masalah sosial telah hadir dan menjadi warna di dalam kehidupan para remaja yang ada di Indonesia saat ini. Hal ini sebenarnya sedikit mengancam perkembangan remaja di Indonesia yang sebenarnya Remaja itu ialah generasi muda yang sangat diharapkan untuk membantu perkembangan kehidupan di masa yang akan datang.

efek yang ditimbulkan dari masalah sosial yang akhir-akhir ini sedang menjerat kehidupan harmonis remaja Indonesia adalah depresi. Dan yang paling parah yang ditimbulkan dari depresi adalah remaja tersebut melakukan tindakan bunuh diri. Hal ini bisa dilihat dari tingkat tingginya kasus bunuh diri yang diperoleh dari badan kesehatan dunia dari PBB yakni WHO (world health organization). Fakta tersebut menyebutkan sebagai berikut :

"Pada tahun 2005, WHO telah mencatatkan sekurang-kurangnya ada 50.000 kasus bunuh diri per tahunnya dengan kalkulasi data diperkirakan 1.500 kasus bunuh diri terjadi perharinya. Hal ini merupakan kasus bunuh diri terbesar di dunia bersama Jepang dengan >30.000 kasus bunuh diri per tahunnya dan China dengan 250.000 kasus bunuh diri per tahunnya." 
(sumber : http://log.viva.co.id/news/read/110420-kasus_bunuh_diri_di_indonesia)

Kalau dilihat dari kasus tersebut, yang paling banyak menyumbang dalam kasus bunuh diri di Indonesia adalah Remaja. Remaja yang sebenarnya merupakan asset terbaik bangsa Indonesia kedepannya, justru melakukan tindakan bunuh diri. Banyak faktor yang didapatkan mengenai tingkat bunuh diri Remaja Indonesia.

Faktor yang paling menonjol di dalam tingkat bunuh diri remaja adalah yang pertama depresi di dalam dunia pendidikan dan yang kedua adalah depresi mengenai kasus percintaan yang dihadapinya.

Di dalam dunia pendidikan kita dapat melihatnya dari faktor depresi akibat adanya Ujian Nasional yang menjadi momok seorang pelajar Indonesia setelah menjalani pendidikan selama 3 tahun di bangku sekolahnya. Banyak yang gagal dalam menempuh ujian nasional dan merasa menjadi orang yang paling "gagal sedunia" dan akhirnya memilih bunuh diri agar hilang dari permasalahan yang dihadapinya.

Depresi di dalam kasus percintaan dapat kita lihat dari banyaknya remaja yang ingin mengakhiri hidup akibat diputuskan oleh sang kekasih. Hal ini bisa dilihat dari salah satu contoh yang terjadi di salah satu kota besar di Indonesia, yakni Palembang. Beberapa waktu yang lalu, terjadi kasus bunuh diri dengan melompat dari lantai paling atas Palembang Trade Center (PTC) diakibatkan korban diputuskan oleh sang kekasih. Hal ini sungguh ironis apabila merunut kembali Remaja merupakan generasi muda penerus bangsa yang mengakhiri hidupnya dikarenakan hal tersebut.

Edukasi lah yang sangat berperan penting di dalam mengurangi kasus bunuh diri ini. Dan juga kebutuhan dasar manusia yaitu kebutuhan untuk didengarkan sangat dibutuhkan oleh setiap remaja agar bisa mengurangi tingkat bunuh diri dan depresi pada remaja.

Senyuman Remaja adalah Senyuman Masa Depan Indonesia

Tidak ada komentar:

Posting Komentar