Kewirausahaan sebagai sebuah mindset dan method. (Hery
Wibowo dalam kewirausahaan:hal 1)1 dimana kewirausahaan mewakili pola pikir, asumsi dasar, nilai atau
yang mendasari pemikiran kita. Maksudnya
kita bergerak dengan menggunakan nilai-nilai yang ada pada diri kita dan menciptakan
pemikiran untuk tidak mudah menyerah. “Dan pada hakikatnya para wirausahawanlah
yang menggerakkan roda perekonomian” (JA. Schumpeter dalam Keajaiban Belajar
hal:67)2. Landasan pemikiran
yang harus dimiliki oleh wirausaha menurut
(Billy Boen dalam Young On top)3 adalah harus mempunyai mimpi dan
pemikiran yang besar, 3 langkah kunci untuk menggapai mimpi yang besar itu
adalah pertama, Ask ketahuilah secara jelas apa yang kita inginkan kemudian
mintalah. Kedua, believe. Percayalah
bahwa hal yang kita minta telah menjadi milik kita meski belum mendapatkannya. Ketiga, receive. Rasakanlah bahwa kita
senang menerimanya. (The secret, dalam Billy Boen, Young on top: hal 30)4. Lain daripada itu, akhir-akhir ini muncul
istilah kewirausahaan sosial, kewirausahaan sosial tetntu berbeda dengan
kewirausahaan bisnis, hal ini dibedakan oleh tujuannya. Kewirausahaan sosial
dapat dimulai dengan 2 cara. Yaitu,
dimulai dengan berbisnis secara umum kemudian keuntungan dari bisnis
dimanfaatkan sebagian untuk hal yang bersifat sosial. atau sebaliknya, memulai dengan hal yang bersifat sosial yang lama-kelamaan
mengahasilkan keuntungan bisnis.
Jika kewirausahaan menuntut kreativitas untuk
bersaing dengan wirausahaan lain dimana keuntungan yang diperoleh untuk kepentingan
pribadi. Namun jika berbicara kewirausahaan sosial, kita sedang berbicara
tentang sosial kita sedang membicarakan manusia atau masyarakat, kewirausahaan
berbasis sosial adalah usaha yang dilakukan dengan kreativitas bersaing selain
untuk mencari keuntungan pribadi juga
untuk kepentingan sosial.
Saat ini kami sedang mengusahakan kegiatan
kewirausahaan sosial tersebut, kegiatan yang kami lakukan adalah dengan
menciptakan sebuah lembaga konsultasi yang bernama SAHAJA (Sahabat Remaja).
Lembaga ini bergerak untuk memecahkan masalah yang ada di media sosial seperti cyberbullyng. Saat ini banyaknya remaja
yang menceritakan masalahnya di media sosial, tidak sedikitpula kejahatan yang
terjadi didalamnya. Hal ini menjadi fokus interest kami dalam menangani masalah
remaja yang di ungkapkan di media sosial. Kami berharap cyberbullyng dapat diminimalisir dengan adanya jasa konsultasi
melalui media sosial ini. Sebagai calon pekerja sosial yang mempunyai fokus
pada Keberfungsian sosial. Dimana Keberfungsian sosial adalah hubungan diantara
aktivitas orang untuk menghadapi tuntutan lingkungan; dengan tuntutan-tuntutan
dari lingkungan itu sendiri (Bartlett dalam dasar-dasar peksos;hal 22)5.
Hal ini juga kita kaitkan dengan bagaimana remaja menghadapi tuntutan dari
lingkungannya, disaat masa labilnya sebagai remaja.
Menurut Skin
Moore, pribadi yang sejahtera itu adalah orang yang mampu untuk mensyukuri
dirinya sendiri, mampu berperan sesuai dengan statusnya dan mampu untuk
menyelesaikan masalahnya. Dalam konteks ini, remaja menggunakan social media sebagai salah satu cara Dia
untuk menyelesaikan permasalahan yang dihadapinya. Untuk itulah Sahaja ini kami ciptakan, guna
untuk menampung berbagai permasalahan yang sedang dihadapi remaja, supaya tidak terlalu mengumbar kehidupan pribadinya
di medsos. Karena menurut kami, orang
lain terkadang tidak perlu tahu tentang apa yang terjadi dengan kita.
Kesejahteraan sosial sebagai konsep pelayanan sosial
(bidang praktik pekerjaan sosial) mencakup aktivitas yang sangat luas, mulai
dari perundang-undangan sosial sampai kepada tindakan langsung pemberian bantuan.
Kesejahteraan Sosial adalah suatu kegiatan yang terorganisasi dengan tujuan
membantu penyesuaian timbal balik antara individu-individu dengan lingkungan
sosial mereka. Tujuan ini dicapai secara seksama melalui teknik-teknik dan metode-metode
dengan maksud agar supaya memungkinkan individu,kelompok, maupun komunitas
dapat memenuhi kebutuhan-kebutuhan dan memecahkan masalah-masalah penyesuaian
diri terhadap pola-pola masyarakat, serta melalui tindakan kerjasama untuk
memperbaiki kondisi-kondisi ekonomi dan sosial (Perserikatan Bangsa-Bangsa
dalam Jurnal USU:hal 2)6.
Dan kami disini sebagai calon pekerja sosial yang
mencoba menciptakan kesejahteraan sosial bagi
remaja melalui pemberian bantuan melalui metode-metode pekerja sosial.
Kami Sahaja dalam menangani klien menggunakan metode CCT (Theory Client
Center). Dimana metode CCT ini adalah melihat client memiliki kemampuan untuk
menangani masalahnya sendiri. (Carls Rogerss dalam PPT Micro: hal 2)7
dalam arti kata kami sebagai konsultan hanya berperan membantu klien untuk
mampu menemukan solusi berupa persepsi/nilai (insight) bagi masalahnya sendiri
dengan motif aktualisasi dirinya yang membuat keputusan bagi masalahnya bukan
dengan memberikan solusi yang menurut kami benar, namun mendukung dan mengarahkan
mereka untuk dapat menemukan solusi dan mengambil keputusan terbaik bagi
masalah mereka. Karena kami menyadari
kita tidak akan bisa secara sempurna bisa merasakan apa yang klien kita
rasakan.
Misalnya salah satu klien kami, Dia merasa memberatkan
orang tuanya, karena dia sedang menempuh pelajaran di perguruan tinggi dan dia
ingin membantu orang tuanya. Diawal-awalnya
dia ingin mencari pekerjaan sampingan saat sedang tidak berkuliah, namun
kayakinan dia yang merasa dia memberatkan orang tuanya, menurut kita secara
pribadi cenderung berlebihan, karena sekolah itu adalah sebuah kepentingan dan
tidak memberatkan orang tua kita. Namun baginya,
kondisi dia memberatkan pengeluaran orang tuanya, jadi kita tidak bisa
sepenuhnya merasakan apa yang klien kita rasakan. Dan pada akhirnya klien tersebut memutuskan
untuk fokus pada kuliahnya dengan maksud jika dia sukses berkuliah dia bisa
membayar usaha orang tuanya. Disini
jelas bagi kita bahwa klien tahu jalan yang terbaik untuk solusi masalahnya.
Selain itu kami juga menggunakan metode coaching dalam pelayanan konsultasi.
Metode ini memfokuskan pada bagaimana kita sebagai konselor dapat membantu klient
untuk menemukan strength based
(kekuatan) yang akan diterapkan dalam
mencapai tujuan yang diinginkan oleh klien dalam hidupnya.
Dari SAHAJA ini kami juga mencari dana usaha berupa
pembuatan Kartu Tanda Konsultasi Online (KTKO) yang berbayar bagi client.
Keuntungan dari pembuatan kartu ini disalurkan untuk program yang akan kami
jalankan berupa training motivasi kepada siswa SMA/SMK Sederajat. Dalam
training tersebut kami mencoba untuk membangkitkan semangat belajar dan betapa
pentingnya pendidikan untuk para remaja yang berada di bangku SMA/SMK
Sederajat.
Training
motivasi ini, selain untuk mencoba membangkitkan semangat belajar para remaja,
juga untuk menumbuhkan rasa dalam hati mereka untuk selalu berani dalam bermimpi.
Mimpi disini bukanlah mimpi yang kosong tanpa adanya arti. Tetapi mimpi disini
adalah berani menatap masa depan. Seperti kata Merry Riana “if we don’t change, we don’t grow. If we don’t grow, we aren’t
living.” (Merry Riana dalam A Gift From A Friend:hal 108)8. Maksudnya
adalah jika kita tidak ingin melakukan sebuah perubahan, kita tidak akan maju,
jika kita tidak maju maka kita akan benar-benar menjadi orang yang
tertinggal.
Secara kesimpulan dapat dikatakan bahwa kita harus
berubah, berubah demi kemajuan karena dengan kita melakukan perubahan-perubahan
apalagi perubahan yang bersifat posistif kita akan menjadi orang yang sukses,
sukses dalam berbagai bidang menciptakan diri menjadi orang yang luar biasa,
karena sebenarnya kita manusia adalah orang-orang yang luar biasa. Berani bermimpi adalah sebuah kunci awal
dalam meraih sebuah kesuksesan. Melalui training motivasi inilah kita
memberikan sebuah harapan kepada para pelajar ke depannya bahwa kesuksesan
dapat diraih oleh masing-masing individu. Ini adalah salah bagian penting dari
bentuk kewirausahaan sosial Sahaja.
Never Give up,
dalam arti when there is a will, there is
a win. Maksudnya jangan pernah puas dengan hanya mentargetkan sebuah jalan
keluar dari penyelesaian masalah yang kita inginkan. Tetapi juga yang selalu
kita cari adalah sebuah kesuksesan/win (Billy Boen dalam Young on Top New
Edition:hal 60)9.
Jadi dapat disimpulkan bahwasanya Lembaga Konsultasi
Sahaja adalah sebuah aktivitas berhawa kesejahteraan sosial dengan menggunakan prinsip
dan metode perkerja sosial dengan tuntunan “Help
People for Help Them Selves”. Dan
Sahaja merupakan kewirausahaan berbasis sosial dengan memulai penjualan jasa
secara sosial yang lama-kelamaan memberikan manfaat bisnis.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar